Mantan pegawai CIA dan kontraktor di Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang membelot Edward Snowden menilai penahanan CEO Telegram Pavel Durov sama dengan membahayakan dasar dasar HAM dalam mengutarakan pendapat dan berserikat. Dia juga prihatin dengan langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron (menahan Durov).
Durov adalah warga negara Rusia, yang juga memiliki kewarganegaraan Prancis. Dia ditahan tak lama setelah mendarat di bandara Paris-Le Bourget pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Pada Minggu sore, dia dihadapkan pada hakim. Otoritas Prancis sebelumnya memang sudah menerbitkan surat permohonan penahanan pada Durov dengan alasan Telegram tidak cukup memoderasi sehingga secara luas bisa digunakan oleh pelaku kriminal.
Snowden melalui media sosialnya mengatakan penahanan terhadap Durov mengejutkannya dan dia prihatin bahwa Macron telah melakukan penyanderaan sebagai cara untuk mendapatkan akses ke informasi-informasi pribadi. Tindakan itu bukan hanya merendahkan Prancis, tetapi juga dunia. Snowden melarikan diri dari Amerika Serikat pada 2013 setelah dia membocorkan cache file-file yang mengungkap tindakan mata-mata massal secara ilegal dan sistematis pada warga negara Amerika Serikat oleh Badan Keamanan Amerika Serikat.